Kita tahu biaya kuliah zaman sekarang
sangat mahal, jangankan untuk kuliah untuk memenuhi biaya kehidupan
sehari-haripun sangat sulit. kita pun
tahu sekarang negara kita dalam masa sulit karena berbagai masalah,
diantaranya adalah menjamurnya KORUPSI di Negara kita. rasanya mustahil
bila negara kita akan membebaskan biaya pendidikan dari tingkat SD
sampai Tingkat Perguruan tinggi secara nasional. Satu-satunya jalan keluarnya adalah mencari Beasiswa atau melanjutkan Kuliah di negara yang membebaskan biaya pendidikan sepenuhnya. Untuk itu saya menulis Postingan ini untuk teman-teman yang hendak mencari ilmu,tantangan,dan pengalaman di negeri sebrang. Berikut daftar negara yang membebaskan biaya kuliahnya:
1. Finlandia
Tawaran menarik datang dari Finlandia. Di negara tersebut, biaya
pendidikan S-1 hingga S-3 digratiskan. Tak hanya bagi warga negaranya,
tetapi juga untuk pelajar internasional dari sejumlah negara.
Finlandia sangat terbuka untuk pelajar dari sejumlah negara yang ingin melanjutkan
studi di negara tersebut. Namun, karena biaya pendidikan gratis, tak
ada beasiswa yang disediakan bagi para pelajar internasional. biaya pendidikan di Finlandia di-cover
oleh pemerintah. Oleh karena itu, negara terbuka bagi siapa saja,
terutama generasi muda. Pelajar hanya membiayai untuk biaya hidupnya
selama di sana (Finlandia). Mereka tidak membayar apa pun untuk biaya
pendidikannya, para pelajar nonnegara Uni Eropa, seperti Indonesia,
diberikan
kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui kerja paruh
waktu selama maksimal 20 jam per minggu. Bekerja dengan waktu 20 jam per
minggu, Itu akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup di
Finlandia yang sebulan sekitar 600 euro. Selain itu, mereka bisa juga
mendapatkan dukungan dana dari lembaga donor beasiswa. Pengajuan aplikasi.
2. Swedia
Biaya hidup sehari-hari termasuk mahal tinggal di negara asal pesepak bola Ibrahimovic ini. Tetapi sampai hari ini sekolah mulai dari SD sampai SMA `gratis' tanpa dipungut biaya apapun di Swedia. Malahan buku dipinjamkan dengan gratis, buku tulis serta pensil diberi secara gratis. Banyak sekolah yang menawarkan makan siang gratis, ini tergantung daerah mana kita sekolah. Lunch gratis, biasanya tergantung politik dari daerahnya, jadi tidak tergantung kesejahteraan daerah. Masih belum habis disini, anak yang sekolah mendapatkan tunjangan sekolah sebesar sekitar 900 Skr (120 USD)/bulan. Tunjangan tentunya hanya dikasihkan kemereka yang mempunyai ijin tinggal (Permanent Resident) saja, atau memiliki Person Number (nr induk tunggal) Swedia. sedangkan sebagai mahasiswa di PT, sampai hari ini juga `gratis', dalam arti tidak ada biaya pendaftaran tidak ada uang bangku maupun uang semester. Ini berlaku secara umum semua PERGURUAN TINGGI di Swedia. Yang ada HANYALAH iuran kesejahteraan mahasiswa, yang biasanya diurus oleh persatuan/dewan mahasiswa dan uangnya digunakan untuk informasi ke/dari mahasiswa, biaya ujian, ACARA yang ada kaitannya dengan sekolah, dan yang besarnya iurannya relatif murah, kurang dari 500 SKr(65 USD)/semester. PT di Swedia mendapatkan biaya pendidikan yang diperlukan dari negara, dan besar biaya yang didapat sesuai dengan jumlah murid yang mengikuti program/jurusan tERsEbUT. untuk student asing, untuk dapat memulai kuliah di tingkatan S1 atau tingkatan Diploma, diharuskan lulus bhs Swedianya untuk tingkatan SMA. Bhs Swedia MIRIP DENGAN BAHASA jERMAN, Kemampuan Bhs Swedia ada bermacam tingkatan, kalau anaknya kurang `senang' belajar bahasa, untuk dapat lulus tingkatan SMA perlu waktu antara 2-3 th! Jadi memang bhs Swedia relatif susah. Sedangkan dikehidupan sehari-hari tidak masalah dengan memakai bahasa Inggris, orang Swedia rata rata bagus bhs Inggrisnya.
3. Jerman
Siapa yang tidak tahu negara Jerman, negara asal Adolf Hitler ini
merupakan salah satu negara adidaya. Negara yang mengedepankan teknologi
ini menjadikan pelajar di negara ini sebagai "Raja". Di jerman kita
sekolah tanpa biaya dan cukup hanya duduk dan belajar di
sana, tidak usah repot berapa besar biaya yang akan kamu keluarkan.
biaya pendidikan gratis di Jerman berlaku untuk semua tingkat
pendidikan. Pemerintah di sana membebankan pajak yang tinggi kepada
rakyat. Hasilnya dikembalikan lagi dalam bentuk pendidikan dan
kesehatan gratis.
“Kita hanya perlu menanggung biaya hidup. Jumlahnya lebih kurang
sama dengan di negara-negara lain, termasuk Indonesia, bahkan bisa
lebih kecil.Biaya hidup selama kuliah di Jerman pun sebenarnya bisa lebih ringan jika si mahasiswa mau mencari pekerjaan part time yang banyak tersedia. “Misalnya kalau bekerja maksimal 20 jam perminggu selama masa kuliah, kita bisa mendapatkan 325 Euro perbulan. Bahkan mahasiswa berhak mendapatkan pekerjaan full time selama masa liburan 3 bulan, 40 jam perminggu, dengan rata-rata pendapatan antara 750 sampai 1.000 Euro perbulan. Selain itu, universitas di Jerman mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti magang selama masa program kuliah di berbagai perusahaan Jerman, minimal 2 semester penuh, dengan pendapatan antara 300 hingga 1.000 Euro perbulan.”
Setelah lulus kuliah dan kembali ke tanah air, para alumni pun biasanya mendapatkan bantuan dari pemerintah Jerman berupa transport dan tiket pulang senilai maksimal 2.000 Euro, buku-buku senilai 100 Euro pertahun, gaji sebesar 450 Euro perbulan selama 18 bulan, dan bantuan peralatan kerja sebesar 10.000 Euro.
4. Mesir
Mesir telah dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan dunia sejak lama. Tak heran, setiap tahunnya ribuan mahasiswa dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, menuntut ilmu di Mesir. Salah satu universitas favorit para pengejar ilmu di Mesir adalah Universitas Al-Azhar. Institusi pendidikan ini terkenal akan program beasiswanya yang diberikan secara berkesinambungan setiap tahun. Al-Azhar menyediakan beasiswa dari tingkat sarjana hingga doktoral. Sebagai informasi, kuliah di Al-Azhar gratis, yang diperlukan hanya biaya hidup (living cost). Itupun relatif murah, hanya sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) perbulan. Jika dibandingkan dengan biaya kuliah di Indonesia yang mahal dan belum tentu cukup dengan uang sebesar itu, maka kuliah di Al-Azhar Mesir beserta kualitasnya menjadi sangat murah. Belum lagi, banyak dari mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa kuliah di Mesir.
5. Taiwan
Sudah lebih dari 10 tahun Taiwan membuka diri untuk mahasiswa internasional, namun mungkin baru 4-5 tahun terakhir internasionalisasi ini berkembang dengan pesat. Jumlah mahasiswa internasional di Taiwan berada di kisaran lebih dari 40 ribu orang, sebagian besar mengambil pendidikan bahasa Mandarin (degree ataupun non-degree), dan sisanya di jurusan lain-lain. Universitas di Taiwan tidak memungut biaya untuk mahasiswanya atau disebut GRATIS,untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/.
Ingatlah kita jangan terpaku pada pepatah "Daripada Hujan Emas Di Negeri Orang, Lebih Baik Hujan Batu Di Negeri Sendiri". Dengan kondisi negara kita yang carut marut sekarang ini, apa salahnya kita berusaha di Negeri orang untuk sukses. Untuk informasi "DAFTAR NEGARA-NEGARA YANG MEMBEBASKAN BIAYA KULIAHNYA ALIAS GRATIS" silahkan hubungi Instansi terkait.